![]() |
Peta Lokasi CA "Kakenauwe" |
Secara geografis, kawasan CA Kakenauwe terletak antara 05°08’ LS – 05°12’ LS dan 122°53’ BT - 122°57’ BT, berada pada ketinggian 15 – 300 m di atas permukaan laut (dpl) dengan topografi landai hingga berbukit dengan medan berbatu-batu karang. Berdasarkan Peta Tanah Provinsi Sulawesi Tenggara CA Kakenauwe memiliki jenis tanah mediteran sebagian berbatu-batu, dengan jenis batuan menurut Peta Tematik Intag Pusat P dan P skala 1 : 2.500 Provinsi Sulawesi Tenggara termasuk jenis pratersier.
Tipe iklim CA Kakenauwe menurut Schmidt dan Ferguson termasuk tipe C dengan curah hujan rata-rata tahunan sebesar 1.980 mm, kelembaban 80% dan suhu berkisar antara 20° hingga 34°C. Musim hujan biasanya jatuh pada bulan Januari – Juni, secara umum kawasan ini dipengaruhi oleh angin laut yang bertiup cukup kencang setiap hari karena letaknya yang berbatasan langsung dengan perairan Teluk Lawele.Kawasan CA Kakenauwe ini bersebelahan dengan SM Lambusango.
Kawasan CA Kakenauwe merupakan bagian dari wilayah wallacea yang terkenal dengan endemisitas faunanya yang tinggi menjadi semakin penting, karena sering kali kawasan ini menjadi habitat terakhir bagi kehidupan satwa liar langka yang terancam kepunahannya.
Hasil ekspedisi ilmiah dari Operation Wallacea ditemukan dugaan adanya spesies fauna baru dari dalam kawasan Cagar Alam Kakenauwe. Hal ini memberikan kesempatan bagi peneliti untuk melakukan survei tentang ekologi dan kehidupan satwa liar.
Aksesibilitas ke Kawasan :
- Kendari – Bau-Bau dengan waktu tempuh sekitar ± 4 jam
dengan kapal cepat
- Bau-Bau – CA Kakenauwe (± 67 km) dengan waktu
tempuh sekitar 3 jam melalui angkutan darat
Jenis flora yang ada di Cagar Alam Kakenauwe
1. Gito-gito (Diospyros pilosanthera)
2. Bayam (Intsia bijuga)
3. Wola (Vitex coffasus)
4. Kolaka (Casearia grewiaetifolia)
5. Sabampolulu (Desoxyllum sp.)
6. Dongi (Dillenia serrata)
7. Mangga hutan (Mangifera sp.)
8. Kayu Cina (Podocarpus neriifolius)
9. Ketapang hutan (Terminalia supitiana)
10. Betau (Calophyllum soulatri)
11. Upi (Intsia palembanica)
12. Nyatoh (Palaquium batoanense)
13. Rotan (Calamus sp.)
14. Pandan hutan (Pandanus sp.)
Beberapa Jenis Fauna yang ada di Cagar Alam Kakenauwe
1. Anoa dataran rendah (Bubalus depressicornis)
2. Babi hutan (Sus sp.)
3. Monyet hitam Sulawesi (Macaca ochreata)
4. Rusa (Cervus timorensis)
5. Kus-kus (Phalanger celebensis)
6. Musang Sulawesi (Macrogalidia musschenbroeki)
7. Tarsius (Tarsius sp.)
8. Ayam hutan (Gallus gallus)
9. Rangkong (Rhyticeros cassidix)
10. Raja udang (Alcedo meninting)
11. Elang (Accipiter nanus)
12. Nuri Sulawesi (Tanignathus sumatranus)
Sumber : BKSDA SULTRA
Kawasan CA Kakenauwe merupakan bagian dari wilayah wallacea yang terkenal dengan endemisitas faunanya yang tinggi menjadi semakin penting, karena sering kali kawasan ini menjadi habitat terakhir bagi kehidupan satwa liar langka yang terancam kepunahannya.
Hasil ekspedisi ilmiah dari Operation Wallacea ditemukan dugaan adanya spesies fauna baru dari dalam kawasan Cagar Alam Kakenauwe. Hal ini memberikan kesempatan bagi peneliti untuk melakukan survei tentang ekologi dan kehidupan satwa liar.
![]() |
Aksesibilitas ke Kawasan CA "Kakenauwe" |
Aksesibilitas ke Kawasan :
- Kendari – Bau-Bau dengan waktu tempuh sekitar ± 4 jam
dengan kapal cepat
- Bau-Bau – CA Kakenauwe (± 67 km) dengan waktu
tempuh sekitar 3 jam melalui angkutan darat
Jenis flora yang ada di Cagar Alam Kakenauwe
1. Gito-gito (Diospyros pilosanthera)
2. Bayam (Intsia bijuga)
3. Wola (Vitex coffasus)
4. Kolaka (Casearia grewiaetifolia)
5. Sabampolulu (Desoxyllum sp.)
6. Dongi (Dillenia serrata)
7. Mangga hutan (Mangifera sp.)
8. Kayu Cina (Podocarpus neriifolius)
9. Ketapang hutan (Terminalia supitiana)
10. Betau (Calophyllum soulatri)
11. Upi (Intsia palembanica)
12. Nyatoh (Palaquium batoanense)
13. Rotan (Calamus sp.)
![]() |
Tarsius |
Beberapa Jenis Fauna yang ada di Cagar Alam Kakenauwe
1. Anoa dataran rendah (Bubalus depressicornis)
2. Babi hutan (Sus sp.)
3. Monyet hitam Sulawesi (Macaca ochreata)
4. Rusa (Cervus timorensis)
5. Kus-kus (Phalanger celebensis)
6. Musang Sulawesi (Macrogalidia musschenbroeki)
7. Tarsius (Tarsius sp.)
8. Ayam hutan (Gallus gallus)
9. Rangkong (Rhyticeros cassidix)
10. Raja udang (Alcedo meninting)
11. Elang (Accipiter nanus)
12. Nuri Sulawesi (Tanignathus sumatranus)
Sumber : BKSDA SULTRA