Sejarah Pendirian

KPA-AMCALAS KENDARI didirikan pada tanggal 6 Desember 1997, atas inisiasi dari beberapa pendiri dari Mapala Unsultra yaitu Theresia Sultra Marwa (Kak Tres) dan Khalid Usman (Kak Dodi) serta beberapa senior lainnya seperti Aristo (Kak Ito), Abdi Ruslan (Kak Lan), Ismail (Kak Mail), Zulkifli (Kak Sul),  Suparman (Kak Parman) yang turut memberikan andil besar dalam terbentuknya organisasi ini. Pada awal rencana pembentukannya, dikumpulkanlah beberapa anak-anak band yang kala itu sedang menjadi trend di Kota Kendari. Anak-anak band tersebut datang dari berbagai latar belakang seperti mahasiswa, pekerja tempat hiburan, pengamen, 'bodyguard' dan beberapa latar belakang lainnya yang 'unik' dan 'ekstrim'. Anak-anak band tersebut sebelumnya tergabung dalam beberapa grup musik festival ataupun grup musik 'dadakan' yang setiap malamnya berkumpul (nongkrong) di Kendari Beach.

Setelah berkomunikasi secara intens dengan anak-anak band yang berjumlah ratusan tersebut, maka dicapailah kesepakatan untuk bertransformasi dari 'aliran musik' ke dunia pencinta alam. Beberapa anak band yang banyak memiliki andil besar dalam proses pembentukan organisasi ini yaitu : Badrun (Kak Elan), Alex Lomban (Kak Ale), Arifin (Kak Ipink), Said Leo (Kak Leo), Iwan. H (Kak Ato), Bahrun (Kak Ian), Amsir (Kak Buyung).

Pembentukan organisasi segera dilakukan dengan beberapa prosedur yang harus dilalui seperti pengesahan Nomor Induk Pendirian Organisasi (NIPO) dari Badan Kesbang Provinsi yang secara resmi diterbitkan tanggal 27 Desember 1997, maka sejak saat itu KPA-AMCALAS KENDARI secara de facto telah diakui keberadaannya oleh pemerintah. Proses selanjutnya yaitu mengadakan Pendidikan Dasar I untuk para pendiri organisasi yang dalam hal ini dipercayakan kepada Mapala Unsultra untuk menjadi Instruktur utama.

Proses Pendidikan Dasar I sesi materi kelas diadakan di Kampus Universitas Sulawesi Tenggara dan materi lapangan diadakan di Desa Wolasi selama 12 hari. Proses materi lapangan ini diikuti oleh 24 orang pendiri KPA-AMCALAS KENDARI yang salah satu pendirinya adalah seorang wanita, bernama LUSIANAWATI (Kak Uci). Dalam proses materi lapangan tersebut Kak Uci menemukan sebuah goa baru yang sekarang diberi nama 'Goa Uci'.

Sampai sekarang KPA-AMCALAS KENDARI sudah menghasilkan 12 Angkatan, seiring dengan perkembangan, organisasi ini sudah banyak menghasilkan kader-kader dan talenta baru yang kreatif dan inovatif sehingga menghasilkan beberapa terobosan dan aktifitas yang berbeda dan memberikan cerminan positif terhadap dunia kepecintaalaman di Kota Kendari khususnya dan di Sulawesi Tenggara pada umumnya. (Mhat-Inter)