Suaka Marga Satwa "Buton Utara""

Peta Lokasi kawasan SM Buton Utara
Kawasan Suaka Margasatwa Buton Utara secara administratif pemerintahan termasuk wilayah Kecamatan Maligano, Wakorumba, Bonegunu, Kulisusu Utara dan Kulisusu Barat, Kabupaten Muna.  Suaka Margasatwa Buton Utara ditunjuk sebagai Suaka Margasatwa berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 142/Kpts/Um/12/1979 tanggal 17 Desember 1979 dengan luas 82.000 ha.  Latar belakang penunjukannya adalah karena potensi flora dan fauna yang ada di dalam kawasan yang perlu dibina kelestariannya untuk dapat dimanfaatkan bagi kepentingan ilmu pengetahuan, pendidikan dan kebuadayaan.

Secara geografis, kawasan SM Buton Utara terletak antara 04°26’ LS – 04°54’ LS dan 122°48’ BT - 123°11’ BT, berada pada ketinggian 0 – 600 m di atas permukaan laut (dpl) dengan topografi datar, landai bergelombang hingga berbukit dengan kelerengan 0 – 30%.  Berdasarkan Peta Tanah Provinsi Sulawesi Tenggara CA Buton Utara memiliki jenis tanah mediteran dan podzolik merah kuning serta di beberapa tempat sering dijumpai batu karang atau koral dengan top soil tipis, dengan jenis batuan menurut Peta Tematik Intag Pusat P dan P skala 1 : 2.500 Provinsi Sulawesi Tenggara termasuk jenis alluvium undak, terumbu koral dan batuan neogen.

Tipe iklim SM Buton Utara menurut Schmidt dan Ferguson termasuk tipe C dengan curah hujan rata-rata tahunan sebesar 2.286 mm, kelembaban 80% dan suhu berkisar antara 22° hingga 34°C.  Musim hujan biasanya jatuh pada bulan Januari – Juni, sedangkan musim kemarau pada bulan Juli – Desember.  SM Buton Utara ini merupakan kawasan konservasi terluas di Sulawesi Tenggara.

Potensi Wisata

Beberapa lokasi di SM Buton Utara yang dapat dijadikan areal wisata terbatas diantaranya :
1. Air terjun Kalima-lima
    Air terjun ini berada di dalam kawasan di Blok Nuhu, sekitar 3 km dari kampung Moolo, Kec. Maligano.
    Tinggi air terjun ini sekitar 40 m.  Aktivitas yang dapat dilakukan yaitu menikmati panorama alam, wisata
    penelitian dan mandi di kolam
2. Air terjun Soloi
    Lokasi air terjun ini berada di dalam kawasan dengan tinggi sekitar 5 m.  Lokasi ini dapat ditempuh
    dengan berjalan kaki mengikuti sungai sepanjang ± 3,5 km dari jalan poros Maligano – Ronta di KM 15.
3. Padang alang-alang
    Berada di dalam kawasan dengan luas ± 1 ha merupakan tempat yang cocok untuk pengamatan satwa
    rusa dan anoa.  Letak padang alang-alang ini sekitar 15 km dari desa Maligano.
4. Air terjun Lamoahi
    Lokasi air terjun ini berada di luar kawasan, merupakan air terjun berundak-undak yang ada di pinggir
    jalan di Kecamatan Kulisusu Timur.
5. Air terjun La Bonsa
    Lokasinya berada di luar kawasan, merupakan air terjun berundak.

Aksesibilitas ke Kawasan Suaka Marga Satwa Buton Utara :


Aksesibilitas ke kawasan SM Buton Utara
- Kendari – Raha dengan waktu tempuh sekitar ± 2,5
   jam dengan kapal cepat
- Raha – Maligano waktu tempuh ± 1 jam perjalanan
   dengan kapal motor tempel atau ± 30 menit dengan
   speed boat
- Kendari - Bau-bau dengan waktu tempuh sekitar ± 3
   jam dengan kapal cepat
- Bau-bau - Kulisusu dengan waktu tempuh ± 4 jam
  dengan mobil angkutan

Jenis flora yang ada di SM Buton Utara

1. Gito-gito (Diospyros pilosanthera)
2. Bayam (Intsia bijuga)
3. Wola (Vitex coffasus)
4. Kolaka (Casearia grewiaetifolia)
5. Sabampolulu (Desoxyllum sp.)
6. Dongi (Dillenia serrata)
7. Mangga hutan (Mangifera sp.)
8. Kayu Cina (Podocarpus neriifolius)
9. Ketapang hutan (Terminalia supitiana)
10. Betau (Calophyllum soulatri)
11. Upi (Intsia palembanica)
12. Nyatoh (Palaquium batoanense)
13. Rotan (Calamus sp.)
14. Pandan hutan (Pandanus sp.)

Pandan Hutan
Beberapa Jenis Fauna yang ada di SM Buton Utara

1. Anoa dataran rendah (Bubalus depressicornis)
2. Anoa pegunungan (Bubalus quarlesi)
3. Monyet hitam Sulawesi (Macaca ochreata)
4. Rusa (Cervus timorensis)
5. Kus-kus (Phalanger celebensis)
6. Sapi liar (Bostaurus sp.)
7. Tupai (Callosciurus sp.)
8. Ayam hutan (Gallus gallus)
9. Maleo (Macrocephalon maleo)
10. Elang bondol (Haliastus indus)
11. Kacamata Sulawesi (Zosterops consobrinorum)
12. Nuri Sulawesi (Tanignathus sumatranus)