Suaka Marga Satwa "Tanjung Amolengo"

Peta Lokasi kawasan SMS Tanjung Amolengo
Kawasan hutan Suaka Marga Satwa Tanjung Amolengo ditetapkan sebagai Suaka Margasatwa berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 423/Kpts/Um/10/1975 tanggal 23 Oktober 1975, dengan luas 850 Ha. Namun karena adanya pemukiman yang berkembang di sebelah utara kawasan yakni Desa Amolengo dan desa Rumba – Rumba maka luas kawasan berkurang menjadi 605 Ha dan telah ditata batas oleh Sub BIPHUT (Sub Balai Inventarisasi dan Perpetaan Hutan) Kendari bekerjasama dengan BPN dan Kanwil Departemen Kehutanan Propinsi Sulawesi Tenggara pada bulan Juni 1996.

Kawasan suaka margasatwa Tanjung Amolengo terletak di ujung Tenggara daratan utama pulau Sulawesi, tepatnya di desa Amolengo dan desa Ampera, Kecamatan Kolono, Kabupaten Kendari, Propinsi Sulawesi Tenggara.

Secara geografis kawasan konservasi ini terletak antara 3º 57´ - 3º 59´ LS dan 122º 48´ - 122º 50´ BT. Sedangkan secara administratif pemerintahan kawasan konservasi ini berbatasan dengan :
- Desa Amolengo di sebelah Utara
- Selat Buton di sebelah Timur
- Teluk Kolono di sebelah Selatan
- Desa Rumba-Rumba di sebelah Barat.

Topografi Kawasan Suaka Margasatwa Tanjung Amolengo relatif datar, sedikit bergelombang di bagian tengah kawasan dengan kelerengan 5 – 30 %, dan berada pada ketinggian 0 – 59 m dpl. Jenis tanah adalah Podsolik Merah Kuning (Ultisol) di hutan primer dan sekunder dan jenis Regosol (Entisol) di hutan mangrove (sumber Peta TEMATIK INTAG Pusat P & P Skala 1 : 500.000 Propinsi Sulawesi Tenggara) Menurut Schmidt – Fergusson kawasan ini termasuk type iklim D dengan curah hujan tahunan rata-rata sebesar 2.815 mm, dengan kelembaban 80,3 %, dan suhu berkisar antara 20º - 33º C. Musim hujan biasanya jatuh pada bulan Januari s/d Juni sedangkan musim kemarau pada bulan Juli – Desember. Berdasarkan Peta TEMATIK INTAG Pusat ; P&P Skala 1 : 500.000 Propinsi Sulawesi Tenggara, kawasan ini mempunyai jenis batuan sedimen neogen.

Dalam kawasan tersebut terdapat sumber air yang disebut Pera 1 seluas ± 1 Ha dan Pera 2 seluas ± 0.7 Ha yang berbentuk danau kecil 2 (dua) sungai yang cukup besar di dekat/batas kawasan yakni Sungai Peosoa di sebelah barat kawasan dan Sungai Amolengo di sebelah timur. Sungai Amolengo mengalir sepanjang tahun dan merupakan tempat masyarakat memperoleh sumber air.

Suaka Margasatwa Tanjung Amolengo terdiri dari 4 (empat) formasi hutan yakni hutan primer, hutan sekunder, hutan transisi (Daerah Ecotone) dan hutan mangrove.

Potensi Wisata :
1. Sumber Air Alami yang membentuk Danau kecil (Pera 1 dan Pera 2)
2. Mengamati atraksi satwa (anoa), panorama alam dan mandi
3. Pantai Baturempe, Menikmati panorama alam berupa pantai yang mempunyai pasir yang putih
4. Panorama Alam SM Tanjung Amolengo Menikmati panorama alam pegunungan

Aksesibilitas ke Kawasan SMS Tanjung Amolengo

Suaka margasatwa Tanjung Amolengo
dapat ditempuh melalui :

- Kendari – Moramo – Amolengo dengan jarak 133 km
  dalam waktu 2 – 2,5 jam


Suaka Margasatwa Tanjung Amolengo terdiri dari 4 (empat) formasi hutan yakni hutan primer, hutan sekunder, hutan transisi (Daerah Ecotone) dan hutan mangrove.

Jenis-jenis tumbuhan yang terindentifikasi di kawasan ini sedikitnya terdapat 41 jenis tumbuhan berhabitus pohon termasuk 22 famili, 12 jenis tumbuhan herba dan semak termasuk 2 famili, 7 jenis rumput dari 3 famili.

Jenis-jenis tumbuhan yang mendominasi kawasan suaka margastwa ini antara lain nguru/rumu (Tarrietia riedeliana), agel (Corypha utan), rumbei (Pterospermun celebicum) dan korumba, sio (Evodia sp), rogo (Croton sp) tongke (Bruguiera gymnorrhiza), bakau (Rhizophora apiculata) dan tangir (Bruguiera caryophylloides).

Beberapa Jenis Fauna yang ada di
Anoa
Suaka Marga Satwa Tanjung Amolengo

MAMALIA
1. Anoa dataran rendah (Bubalus depressicornis)
2. Monyet hitam Sulawesi (Macaca ochreata)
3. Rusa Timor (Cervus timorensis)
4. Babi hutan (Sus celebensis)
5. Bajing (Callosciurus sp)

AVES
1. Rangkong Sulawesi (Aceros cassidix)
2. Merpati abu-abu (Ducula aenea)
3. Merpati putih (Ducula bicolor)
4. Nuri Lori (Culus stigmatus)
5. Nuri paruh besar (Tanygnatus megalorhynchos)
6. Kepodang (Oriolus chinensis)
7. Burung hantu (Otus manadensis)
8. Ayam hutan (Gallus gallus)

REPTIL
1. Biawak (Varanus togianus)
2. Ular sanca (Phython reticulatus)
3. Tokek (Gecko gecko)